Pada dasarnya,manusia adalah makhluk individu manusia yang
merupakan bagian dan unit terkecil dari kehidupan sosial atau manusia sebagai
makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan
kumpulan dari berbagai individu
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah swt. yang
pada hakikatnya mereka sebagai makhluk individu. Adapun yang dimaksud individu
menurut(Effendi, 2010: 37) adalah berasal dari kata in dan divided. Dalam
bahasa Inggris in mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya
terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi atau satu kesatuan. Dalam hal ini,
artinya bahwa manusia sebagai makhluk individu merupakan kesatuan aspek jasmani
dan rohani atau fisik dan psikologis, apabila kedua aspek tersebut sudah tidak
menyatu lagi maka seseorang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai individu.
Setiap manusia memiliki keunikan
dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian
banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang
individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah
faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa
individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau
karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan
karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip).
Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang
khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan
sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi
sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman,
dan kelompok sosial yang lebih besar.Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita
sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda
yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip)
yang saling berinteraksi terus-menerus
Menurut Zanti Arbi dan Syahrun (Sadulloh, 2009:81)
menyatakan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas dirinya, atas pikiran,
perasaan, pilihan, dan perilakunya. Orang yang betul-betul manusia adalah orang
yang bertanggung jawab penuh. Tidak ada orang lain yang mengambil alih
tanggung jawab dalam hidupnya. Kata hatinya adalah kata hatinya sendiri.
Adapun dalam hal ini sebagai pendidik baik orang tua maupun
guru kita harus memahami bahwa anak memiliki potensi untuk berkembang yang ingin
menjadi pribadinya sendiri. Anak dalam perkembangannya akan memperoleh pengeruh
dari luar, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, tetapi anak akan
mengambil jarak terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. Dia akan memilihnya
sendiri. Pengaruh tersebut akan dia olah secara pribadi, sehingga apa yang dia
terima akan merupakan bagian dari dirinya sendiri sehingga anak menjadi pribadi
individu yang berbeda dan tidak sama dengan yang lainnya. Selain itu, pendidik
harus sadar bahwa anak bukan satu satunya manusia yang berhak untuk mendidik
anak tersebut. pendidikan tidak boleh memaksa anak untuk mengikuti atau
menuruti segala kehendaknya, karena dalam diri anak ada suatu prinsip
pembentukan dan pengembangan yang ditentukan oleh dirinya sendiri.
Sumber:
http://mranarchiy.blogspot.com/2013/12/makalah-manusia-sebagai-makhluk.html
0 komentar:
Posting Komentar